“Bro! Tahu gak orang yang paling aneh di dunia?”
“Apa bro?”
“Orang yang lagi baca tulisan percakapan ini. Hahaha!!”
Mereka berdua tertawa terbahak-bahak. Saya juga ikut. Tapi semua itu gak
penting. Yang terpenting adalah kita semua pasti akan menjadi orang
sukses. Cie Aamiin. Upacara bendera berlangsung khusuk. Namun Reno,
seorang siswa berparas standar internasional, malah tidur-tiduran. Reno
tidur dengan posisi tegak lurus terhadap tiang bendera di sekolah. Semua
orang mengabaikannya. Kita juga akan mengabaikannya.
Bel tanda usai pelajaran telah berbunyi. Mulut-mulut para murid juga
berbunyi. Tahu lagu “heavy rotation”? Ya, lagu tanda usai pelajaran
adalah lagu itu. Hampir atau bahkan setiap hari, setelah pelajaran
berakhir, para murid beserta guru terlebih dahulu melakukan ritual dance
ala JKT 48. Lalu masyarakat setempat datang sambil membawa pedang.
Terus mereka bacok-bacokan. Tapi gak bacok beneran ya, kan cuma
bacok-bacokan. Kegiatan 10 menit itu selalu dilakukan oleh SMAN 3,14
Welehweleh. Selain karena kepala sekolahnya, Pak Nabila, adalah seorang
fans berat JKT 48, ritual itu dilakukan karena seluruh warga sekolah itu
adalah fans JKT 48. Jika dilihat menggunakan google map, maka SMAN 3,14
Welehweleh akan terlihat seperti tulisan JKT 48. Bahkan, dalam
seminggu, ada 8 jam pelajaran keJKT48an. Mapel itu mengajarkan tentang
seluk beluk JKT 48, sejarah berdirinya JKT 48, filosofi gerakan JKT 48,
dan pengaplikasian ilmu keJKT48an dalam kehidupan bermasyarakat.
Mie Ayam rasa Bakso Sapi karya bu Ijah memang sangat fenomenal.
Setiap hari warungnya selalu ramai pengunjung. Karena itulah kepsek SMAN
3,14 Welehweleh tak ragu merekrutnya ke dalam kantin sekolah dengan
nilai transfer 30 juta poundsterling. Alhasil, kantin sekolahnya pun
kini menjadi ramai dan selalu diserbu para murid, baik murid lokal
maupun impor.
Rando, seorang murid idaman guru, adalah salah satu pelanggan setia
Bu Ijah. Bersama Oncun, dia selalu setia mengonsumsi mie ayam rasa bakso
sapi karya Bu Ijah yang sekarang sudah diupgrade menjadi Mie ayam rasa
Bakso Sapi #2 tersebut.
“Gak nyangka ya, Bro. Mie Ayamnya sudah diupgrade jadi #2. Gue gak sabar nunggu #3 nya nih.”
“Iya, Bro. Tapi kabarnya sebelum Bu Ijah membuat Mie Ayam rasa Bakso
Sapi #3, ia berencana menciptakan Mie Ayam rasa Bakso Sapi bentuk sachet
dan kapsul dulu. Keren ya, Bro!”
Mereka berdua terus bercanda hingga tak sadar sudah menghabiskan 30
mangkok mie ayam rasa bakso sapi #2. Saat hendak membayar, semua itu pun
terjadi. Semua orang kaget dan terdiam. Rando masih tak percaya dan
hampir shock. Dompet yang tebal, uang-uang melimpah yang biasanya selalu
berdesak-desakan di dompetnya, KINI MASIH ADA!!! Udah gitu aja.
Ia pun membayarnya dengan wajah biasa dan gerakan tubuh yang biasa.
Ngapain diomongin ya? Biasa saja kok. Mereka keluar dari kantin,
berjalan berdua, mendaki gunung, melewati lembah, menatap matahari,
merajut asa, menjalin kebersamaan, membina hubungan yang lebih tinggi,
dan mengarungi samudera kehidupan. Halah.
Rando dan Oncun adalah sahabat erat bagaikan pemotong kuku dan sepeda
motor. Walau gak ada hubungannya, tetapi hidup akan terasa sulit tanpa
keduanya. Itu adalah ibarat yang paling tepat untuk mereka berdua. Agak
maksa sih aslinya. Saking dekatnya, mereka mendapat julukan duo RACUN,
yaitu RAndo dan onCUN.
Sedang berjalan menuju lapangan sepak bola untuk latihan rutin dance
JKT 48, Rando tersandung sebuah benda asing. Pertama-tama ia mengira
benda itu adalah UFO raksasa yang kehabisan bahan bakar karena bahan
bakar sedang langka. Tapi dia langsung menjernihkan pikiran, berpikir
positif, dan menyadari bahwa tidak mungkin benda sebesar kelereng itu
adalah UFO raksasa.
Setelah diamati, ditelusuri, dikaji, dan disinetronisasi, ternyata
benda itu adalah sebuah gantungan kunci, tentu beserta dengan kuncinya.
Di sana tertulis DCIST. Rando bingung apa yang akan ia lakukan kepada
benda kecil sebesar kelereng yang sebesar bola tenis itu. Oncun
menyarankan agar ia menyimpannya. Katanya mungkin saja suatu saat semua
akan indah pada waktunya. Ciee.
Ia pun memutuskan pacarnya. Eh enggak. Ia pun memutuskan untuk
mengambil kunci itu. perlahan tangannya menjulur ke arah kunci itu.
Dekat. Semakin dekat. Dan kedua tangan pun bertemu di atas sebuah kunci.
Rando kaget. Hatinya berdebar. “Tangan siapakah itu?” pikirnya. Lembut.
Lembut. Lembut. “Mungkinkah dia?” Ia pandangi tangan yang kecoklatan
itu. Pandangannya berjalan dari ujung jari ke pergelangan dan akhirnya
sampai ke sebuah wajah. Wajah penuh senyum berseri. Dia adalah…
Oncun!!!!
Rando pun terpental sampai mengelilingi bumi 300 putaran.
“Gile lu, Cun!!”
“Abis lo lama sih ngambilnya.”
Suasana berubah dari yang agak romantis-romantis gitu menjadi tegang
penuh amarah. Oncun langsung mengambil kunci itu dan menyuruh Rando
menyimpannya. Lalu ia pergi. Rando masih shock atas kejadian yang
barusan terjadi. Hatinya berdebar-debar. Perutnya mual-mual. Ia butuh
waktu beberapa menit untuk menenangkan diri dari semua mimpi buruk yang
baru saja terjadi.
Ia terus memandangi kunci dan gantungannya yang bertuliskan DCIST
itu. Seimur hidup (aduh typo), Rando selalu menjalani hidup dengan penuh
senang-senang. Ia belum pernah memegang suatu tanggung jawab. Dan ini
mungkin pertama kalinya ia memegang sebuah tanggung jawab. Mengembalikan
kunci itu kepada pemiliknya. Ia sudah memegang itu dan ia harus
mengembalikan kepada pemiliknya.
Malam harinya, Rando tiduran di atas segalanya, muehehehe. Rando
tiduran di atas tempat tidurnya yang berlapis emas. Ia tidak bisa tidur
karena selalu memikirkan tentang kunci itu.
“Gimana ya, caranya ngembaliin kunci ini? By the way, nyusahin banget
sih ini” ia terus berpikir dan mengidentifikasi kunci yang memiliki
gantungan bertuliskan DCIST itu. Mungkinkah itu nama tempat? Ataukah
inisial sebuah nama? Entahlah, coba kita tanyakan pada rumput yang
sedang tidak bergoyang dan lagi nganggur karena bertanya pada rumput
yang bergoyang bisa mengganggu rumputnya. Akhirnya ia memutuskan untuk
mengumumkannya di sekolahnya. Siapa tahu ini milik salah seorang warga
sekolah SMAN 3,14 Welehweleh. Ia pun tertidur. Gud night eaa…
Paginya, waktu bel istirahat pertama berbunyi, ia segera memberikan
pengumuman kepada seluruh warga sekolah. Tentu harus diawali dengan
goyang ala JKT 48 dulu. Dari 4750 warga sekolah, tak ada satu pun yang
mengakui kunci itu. Mungkin mereka malu, pikirnya. Ia pun berinisiatif
memberikan nomor HPnya dan meminta yang merasa memiliki kunci itu agar
mengirimnya pesan singkat.
Sampai di rumah, banyak SMS yang masuk ke ponselnya. Isinya beragam,
mulai dari SMS minta pulsa, mama minta maaf, mama minta cerai, mama
minta kepastian, dan masih banyak lagi. Ia sangat geram karena dari
sekian banyak SMS gak ada yang mengaku pemilik kunci itu. Ia pun mencoba
memposting di dunia maya. Ditunggu beberapa hari hasilnya masih nihil.
Ia coba segala cara untuk segera menemukan pemilik kuci itu. Dia coba
konsultasi ke ahli kunci, filsuf kunci, dan kunci-kunci hotahai hasilnya
pun setali tiga uang. (wesyeh pake peribahasa)
Hidup Rando kini berubah. Ia sangat menginginkan kehidupannya yang
nyaman dan bisa bersenang-senang bebas lagi. Namun, masalah kunci itu
membuat 30 harinya menjadi berbeda dan penuh kerja keras. Ia frustasi.
Hingga akhirnya terlintas dalam pikirannya untuk membuang kunci itu dan
berpura-pura tidak pernah tahu akan kuncinya, dan lepas dari semua
tanggung jawab ini. Ia sangat rindu hidupnya yang lama dan tak ada
pilihan lain selain menempuh cara ini.
Ia pergi ke jalan tempat kunci itu ditemukan. Melihat sekitar seakan
tidak tahu apa-apa. Dan dijatuhkannya kunci itu. Lalu ia pergi berlalu.
Sejenak ia merasa lega. Tapi hari-harinya malah semakin buruk. Setiap
hari ia selalu dibayang-bayangi oleh kunci itu. Kadang ia bermimpi
dikejar-kejar kunci. Semua pun menjadi lebih buruk. Hidupnya sangat
tidak nyaman.
Esoknya ia kembali ke tempat kunci itu dijatuhkan. Dan ternyata kunci
itu masih ada. Diambilnya kunci itu. Tiba-tiba datang seorang lelaki
yang familiar di mata Rando. Dia adalah Oncun yang datang mendekat
sambil melempar senyum sembarangan. Rando bingung kenapa Oncun tersenyum
aneh begitu. Ternyata kunci yang jatuh itu adalah milik Oncun. Ia
memang sengaja melakukannya karena ia ingin Rando latihan untuk
bertanggung jawab. Dan menurutnya Rando telah sukses dalam ujian itu.
Kini Rando sudah tahu apa itu tanggung jawab.
Mendengar penjelasan Oncun, Rando pun menangis terharu sampai-sampai
air matanya berlinang menggenangi kota. Dan terjadi banjir
besar-besaran. Seluruh kota hancur porak poranda. Semua warga tewas tak
tertolong. Hahaha enggak lho. Ia berterimakasih karena Oncun telah
melatihnya menjadi pribadi yang lebih baik. Namun satu pertanyaan yang
masih mengganjal di benaknya. Apa itu DCIST? Ternyata itu adalah sebuah
singkatan. Bukan singkatan nama, alamat, atau apapun. Tapi DCIST adalah
singkatan dari Demikian Cerita Ini, Sekian Terimakasih.
Cerpen Karangan: Listya Adinugroho
Blog: www.bocahsastra.blogspot.com
Facebook: Listya Adinugroho
Saya Listya Adinugroho. Makasih
Cerita Tanggungan yang Terjawab merupakan cerita pendek karangan kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar